THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 27 Maret 2011

CERPEN Q

Rasa Yang Tersampaikan

Entah apa yang kulihat darinya? Dia,sosok yang sangat pendiam,angkuh,dan tak peduli dengan keadaan orang lain disekitarnya.Menurutku dia tidak istimewa tapi mengapa banyak orang yang menyukainya.

Saat itu,ku benar-benar tidak mempedulikannya karena memang ku tak ingin mengenalnya.Tetapi waktu berkata lain,tiba-tiba muncul perasaan yang aneh pada diriku.

Ku menjadi lebih sering memandangnya,memperhatikannya,dan memikirkannya.

Ahh…..entah apa yang terjadi pada diriku?

Ku merasa ada yang berbeda dari diriku,tapi ku sendiri tak tau apa yang ku rasakan.Ku mencoba untuk menerka apa yang ada didalam hatiku.Aku merasa terbebani oleh perasaan ini.

Saat itu,ku mencoba menceritakan kepada sahabatku tentang apa yang sedang aku rasakan saat ini terutama tentang perasaan itu.Kemudian sahabatku bertanya padaku.

“Mungkin kamu mengaguminya?”,tanya sahabatku.

“Tapi ahh……..tidak mungkin!!”,pikiranku menyangkal.

Ku berfikir,”Mana mungkin aku mengaguminya?,sedangkan aku sendiri tak tau siapa dirinya?”.

Aku berusaha melupakan semua ini,tapi gagal!.Perasaan ini tak bisa hilang dari benakku.

Dari situ,aku baru menyadari bahwa aku memang mengaguminya.Rasa ini tak bisa ku bendung lagi,aku sangat ingin mengenalnya.Tapi ku juga tak tau bagaimana cara diriku untuk mendekatinya.Akhirnya ku memutuskan meminta bantuan salah satu sahabatku.

Saat itu sahabatku bertanya padaku,seolah-olah dia tidak percaya dengan apa yang aku ceritakan padanya.

“Apa kamu yakin ingin mengenalnya?”,tanya Dian padaku.

“Ya..”,jawabku.

‘Baiklah kalau itu maumu,aku akan membantumu”,kata Dian.

Akhirnya Dian memberikan sebuah nomor handphone kepadaku.

Liburan pun tiba,entah mengapa aku merasa rindu kepadanya.Aku ingin sekali melihat senyum,canda,dan tawanya.Saat itu hatiku benar-benar gelisah,dan tiba-tiba aku teringat nomor handphone yang diberikan Dian padaku.Dengan ragu-ragu aku mengambil handphoneku dan mencoba menghubunginya.”Ahh…..tapi ku tah berani…..”,batinku.

Sampai akhirnya aku memutuskan untuk mengirim pesan kepadanya.Dengan ragu-ragu ku menekan tonmbol handphoneku dan mencoba merangkai kata-kata yang tepat untuk aku sampaikan padanya.Akhirnya tersusunlah sebuah kalimat yang sederhana.

“Assalamualaikum! …. Maaf mengganggu,apakah kamu masih mengingatku?”,tanyaku padanya.

Itulah kata-kata yang ku kirimkan padanya.Dia pun membalas pesanku.Ku buka pesan darinya dan betapa bingungnya aku saat ku melihat isi pesannya.

“Waalaikumsalam….! Maaf ini siapa? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?”,tanya dia padaku.

Bagaimana aku harus menjawabnya? Ku benar-benar sangat bingung.Tapi akhirnya,ku pun menjawab,”Maaf ya untuk saat ini aku tidak bisa memberi tahu siapa diriku”.

Beberapa menit ku tunggu balasan darinya tapi tak kunjung datang.Ku sangat gelisah menanti balasan pesanku.

“Apa mungkin dia marah padaku,karena ku tak mau memberi tahu siapa diriku?”,pikirku.

Namun tak lama kemudian handphonekupun berdering.Tapi kali ini bukan pesan yang masuk ke handphoneku,melainkan sebuah telepon dan tentunya telepon darinya.Oh Tuhan…saat itu ku sangat bingung,apa yang akan ku lakukan.Aku tak berani untuk mencoba mengangkat telepon itu.Tapi handphoneku terus berdering dan akhirnya akupun memberanikan diri untuk menerima telepon itu.

Pertama kali mendengar suaranya,entah mengapa tubuhku gemetar dan aku tak berani menjawab semua pertanyaannya.Padahal cukup banyak pertanyaan yang ia lontarkan padaku,dari mulai dimana kita pernah bertemu,darimana ku bisa mengetahui nomor handphonenya,dan sampai dia mengatakan sesuatu yang membuatku terkejut sekaligus bahagia saat mendengarnya.

“Jujur sejak awal kita bertemu,akupun ingin sekali mengenalmu tetapi aku malu.”,katanya padaku.

Kata-kata itu selalu terngiang di benakku meskipun percakapan diantara kami telah berakhir.Sejak itu kami merasa lebih akrab meskipun secra tidak langsung karena hanya melalui handphone.

Liburan semester pun akhirnya selesai,dan itu berarti awal ku kembali ke sekolahku.Hmm….sudah lama ku menanti saat-saat ini,karena ku ingin sekali bertemu dengannya secara langsung.Oh Tuhan…apa yang ku harapkan menjadi kenyataan.Sore itu,dia memintaku menemuinya di gerbang sekolah tepat pada pukul 17.00 WIB.

Saat itu ku benar-benar terkejut sekaligus bingung,apa yang akan ku lakukan? Apa ku harus menemuinya atau tidak?.Memang disatu sisi ku ingin sekali bertemu langsung dengannya,tapi disisi lain ku tak berani untuk menemuinya.

Setalah ku fikirkan lagi,ku pun memutuskan untuk menerima permintaannya karena memang ku ingin mengenalnya lebih dekat lagi.Tepat pada pukul 17.00 WIB aku menuju ke gerbang sekolah untuk menemuinya ternyata dia sudah menungguku.

“Oh,Tuhan…..! Mengapa ku menjadi gemetar seperti ini?.”

“Apa yang terjadi padaku?.”,batinku.

Tapi ku memberanikan diri untuk menyapanya “Hai!.”,sapaku.

“Hai juga!.”.jawabnya.

Alangkah gugupnya aku saat berhadapan dengannya,tapi di dalam hatiku aku merasa sangat bahagia karena akhirnya ku bisa bertatap muka dengannya.Tak terasa sudah cukup lama kami bercakap-cakap,sampai akhirnya kami berdua sudah cukup saling mengenal satu sama lain dan mungkin bisa dikatakan sudah cukup akrab.

Tetapi mengapa hingga saat ini ku masih belum bisa percaya bahwa ku bisa menjadi orang terdekat dalam hidupnya.Ku kira dia hanya akan menjadi seseorang yang hidup di dalam khayalanku saja,tapi ternyata tidak! Dia benar-benar ada dalam kehidupan nyataku.

Sosok yang selama ini tak ku pedulikan menjadi sangat berarti dalam hidupku sampai saat ini.Sosok itu adalah seorang siswa sebuah sekolah unggulan,tepatnya sekolahku sendiri.Siswa yang cukup pendiam namun sangat menggemari basket,itulah dia.Dia orang yang akan mengisi hari-hariku dengan berbagai cerita indah,karena dia adalah tambatan hatiku.

Rosy Khairunnisa

0 komentar:

Image search at PicPoke.com